Selasa, 04 September 2012

Blog EntriJan 17, '12 6:46 AM
untuk semuanya
Aku punya pengalaman yang seru ketika makan sama kepala ikan.
Waktu itu Bibiku punya syukuran pernikahan anaknya yang laki-laki. Setelah para tamu makan Tari (Almarhumah) mengajakku makan ...... dan dia langsung mengambil beberapa kepala ikan gurame ditempet perasmanan yang waktu itu dimasak fishmool.
Tari kemudian menarik tanganku untuk duduk dibawah meja makan yang dipakai perasmanan itu .... katanya makan kepala ikan harus tenang tanpa gangguan orang lain ..... jadilah kami makan dibawah meja, dan karena mejanya dihias jadi kami berdua tidak keliatan orang .... berasa lagi main tenda-tendaan seperti kita waktu kecil gitu. Aku masih ingat Tari tuh makannya seneng bnget ... katanya enak loo kepala ikan ..... Dipertengahan kami makan tiba-tiba kami mendengar ibu aku dan ibunya Tari pada nyari kami berdua ..... jadinya kami cekikikan dibawah meja.
Karena aku tidak tahan akhirnya aku keluar sambil ketawa-ketawa .... para kerabat kami langsung pada ketawa katanya kami kaya kucing aja makan kepala ikan dibawah meja lagi .......
sejak itulah aku jadi ikut-ikutan tari jadi doyan kepala ikan ..... apalagi kalo kepala ikan itu dimasak fishmool, dipepes atau dipindang sunda gitu .....
kemudian ada lagi pengalamanku yang selalu aku ingat tiap kali makan kepala ikan.
Kejadian ini terjadi ketika aku sudah tingga diSaudi Arabia dan lebaran pertama aku
jauh dari keluarga besar.
Setiap lebaran keluarga besar kami punya menu makan yang khas ... yang selalu kita nikmati bersama setelah solat I'd dan sungkeman. Salah satunya pindang ikan nila yang biasanya dimasak Ua (salah satu kakak ipar mamah ......)
Ketika lebaran pertama jauh dari keluarga besar pun aku berusaha menghidangkan menu yang sama dan salah satunya pindang ikan nila dan kebetulan ikan nila bnyak dijual dipasar.
Seperti biasa kalo kerja libur pasti ada teman-teman Suamiku main kerumah ... begitu juga malam itu dan kita makan malam bersama-sama.
Temannya suamiku memuji pindang ikan yang aku masak ..... padahal itu pindang ikan pertama yang aku pasak ..... mungkin bukan karena enak nya ... cuma karena bumbun Indonesianya yang aku punya seperti daun salam, sereh, lengkuas, kunyit .... ( maklum bumbu Indonesia yang seperti ini pada waktu itu aga jarang ditoko Indonesia ....)
Karena mereka tidak mengambil bagian kelapanya dan mereka telah selesai makan ... aku berniat makannya pindah ke dapur karena malu mau makan kepala ikannya.
Mungkin karena pada waktu itu aku sedang hamil muda ( mengandung Arzan ) Suamiku membantu aku membereskan dan membawa piring-piring kedapur ..... Pas aku kedapur ... aku terkejut bnget karena piring tempat aku menyajikan pindang ikan sudah ada diwestafel berikut kepala-kelapa ikan yang masih utuh yang belum dimakan .... sontak saja aku langsung tanya Suamiku kenapa piring dan kepala ikannya disimpan
diwestafel .....
Eh Suami ku malah jawab ...... "itu kan tinggal kepala-kepalanya saja buat kucing ....."
Dan aku bilang ...... "aku tuh dari tadi mau makan itu cuma didapur soalnya kalo disana malu sama teman ayah ...."
Suamiku langsung ketawa ngakak ....... " kirain buat kucing kan tinggal kepala-kelapanya aja .... "
Sejak itu kalo ada kepala ikan yang masih utuh .... sebelum ada yang buang aku suka sisihkan duluan .... takut dibuang lagi seperti beberpa tahun yang lalu .....
Dan sekarang Suamiku juga jadi suka kepala ikan bedanya dia harus ikan yang besar.
Ya terpaksa kadang aku mengalah .......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar